F. WUJUD KEBUDAYAAN
menurut
dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai
tiga wujud yaitu:
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran
manusia
Wujud ini disebut system budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat,
dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan
lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutanhidup.
2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret,
dapat diamati atau diobservsi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi,
berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain berdasarkan adat tata
kelakuan.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai
penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
Aktivitas karya manusia tersebut
menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.
Ketiga wujud dari kebudayaan tadi, dalam kenyataan kehidupan masyarakat
tak terpisah satu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan
member arah kepada tindakan-tindakan dan karya manusia. Sebaliknya, kebudayaan
fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin lama makin
menjauhkan manusia dari lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pula
pola-pola perbuatannya, bahkan juga cara berpikirnya.
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan
sebagai karya manusia memiliki siste nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya
Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan
manusia, yaitu:
1. Hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berusaha untuk
memadamkan hidup, ada pula yang menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2. Hakekat karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang
beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau
kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda. Ada yang berpandangan
mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini
atau masa depan.
4. Hakekat alam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau
memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pila yang beranggapan manusia harus
harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik
secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertical (orientasi kepada
tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis.
Lanjutan
bahasan materi Bab2 Manusia_dan_kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA :
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
http://gunadarma.ac.id/
DAFTAR PUSTAKA :
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
http://gunadarma.ac.id/