About

Buka Semua | Tutup Semua

Pages

Minggu, 20 Mei 2012

Manusia Dan Kebudayaan


F. WUJUD KEBUDAYAAN
menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai  tiga wujud yaitu:

1.      Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut system budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutanhidup.
2.      Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservsi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain berdasarkan adat tata kelakuan.
3.      Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya  manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.

Ketiga wujud dari kebudayaan tadi, dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisah satu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan member arah kepada tindakan-tindakan dan karya manusia. Sebaliknya, kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin lama makin menjauhkan manusia dari lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pula pola-pola perbuatannya, bahkan juga cara berpikirnya.

G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki siste nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:

1.      Hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2.      Hakekat karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.      Hakekat waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda. Ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa depan.
4.      Hakekat alam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pila yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
5.      Hakekat hubungan manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertical (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis.

Lanjutan bahasan materi Bab2 Manusia_dan_kebudayaan.


DAFTAR PUSTAKA :
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
http://gunadarma.ac.id/

0 komentar:

Posting Komentar